Apakah Pasien Kanker Boleh Berpuasa?
Saturday, May 11, 2019
Edit
Para pasien kanker bisa menjalani puasa di bulan Ramadhan asalkan memenuhi sejumlah arahan dari dokter yang menanganinya.
Related
Pada tahap ini, pasien relatif tak akan merasakan efek samping pengobatan seperti mual dan muntah sehingga bisa berpuasa. "Kalau dia sudah enggak menjalani kemoterapi, efek obat kemoterapi itu empat sampai enam minggu sudah selesai. Enggak ada efek samping mual muntah lagi. Aman (berpuasa)," kata Wulyo.
Kemudian, mengenai menu sahur dan berbuka puasa, tak ada perbedaan antara pasien kanker dan bukan. Menu makanan harus bergizi seimbang, termasuk asupan cairan yang mencukupi kebutuhan tubuh.
Sementara itu, Radian Nyi Sukmasari seorang penyintas kanker payudara sejak Juli 2018 mengungkapkan kondisinya sudah memungkinkan berpuasa sejak setahun lalu.
Pada Januari 2019, dokter mendiagnosa sel kanker menyebar atau mengalami metastatis ke otak. Dian harus menjalani pengobatan kemoterapi namun bentuknya oral atau diminum.
"Juli 2018 sudah enggak ada (kanker) di payudara. Baru ketahuan metastasis ke otak bulan Januari 2019. Jadi harus minum kemoterapi oral. Enggak perlu kemoterapi (infus)," kata dia.
Pada Ramadhan tahun ini, dalam kondisi pengobatan kemoterapi oral, dokter membolehkan Dian berpuasa. Dian sendiri tak merasa khawatir berpuasa karena merasa tubuhnya mampu.
"Biasa saja. Enggak apa-apa puasa kata dokter. Aku juga enggak merasa khawatir,"