Ketahui Penyebab Penyakit Diare Pada Anak
Tuesday, August 13, 2019
Edit
Yuk kita membaca dan ketahui penyebab penyakit diare pada anak. Diare
bisa menyerang siapa saja, termasuk anak bayi dan balita. Anda sebagai
orangtua pastinya cemas dan khawatir melihat si kecil rewel karena
BAB-nya encer terus. Jangan panik dulu. Simak di sini semua informasi
penting tentang diare pada anak, dari penyebab, gejala yang harus
diwaspadai, hingga cara mengobati dan mencegahnya.
Apa penyebab diare pada anak?
Banyak hal yang mungkin jadi penyebab anak kena diare. Umumnya karena kebiasaan dan gaya hidup anak di rumah. Apa saja?
1. Infeksi
Anak-anak, terutama bayi, paling sering terkena diare akibat infeksi virus, bakteri, dan parasit. Virus yang bisa membuat anak diare umumnya jenis rotavirus. Sementara bakteri yang bisa menyebabkan diare adalah Campylobacter, Salmonella, Shigella, E. coli. Parasit yang bernama Giardiasis juga dapat menginfeksi tubuh anak sampai membuatnya buang-buang air.
Ada banyak jalur penularan infeksi penyebab diare pada anak, baik secara langsung
dan tidak langsung. Namun, jalur masuknya kuman penyebab diare adalah
lewat mulut. Ini karena anak kecil dan balita suka dan sering memasukkan apa pun ke dalam mulutnya tanpa pikir panjang.
Kuman penyebab diare
mungkin masuk ketika anak makan dengan tangan yang kotor, mengisap
jempol, menggigiti kuku, atau memasukkan tangan ke dalam mulutnya tanpa
cuci tangan terlebih dahulu. Anak juga mungkin mengemut atau memasukkan
mainan yang kotor ke dalam mulutnya. Mainan anak dapat terkontaminasi oleh virus dan bakteri jika tidak sering dibersihkan.
Selain itu, refleks anak yang suka memegang popok kotor atau dudukan toilet saat di kamar mandi juga dapat menjadi penyebabnya. Risiko masuknya kuman penyebab diare juga mungkin terjadi
saat ibu atau pengasuh menyuapi si kecil dengan tangan, tapi tidak cuci
tangan dulu.
2. Keracunan makanan
Beberapa kasus diare pada anak dapat disebabkan oleh keracunan
makanan. Diare si kecil kemungkinan disebabkan oleh masalah ini jika
dibarengi juga dengan muntah-muntah dalam beberapa jam setelah makan.
Anak dapat keracunan makanan apabila makanan tersebut sudah terkontaminasi oleh kuman seperti Salmonella dan E. coli. Diare anak yang diakibatkan keracunan makanan biasanya dapat mereda sendiri dalam waktu kurang dari 24 jam.
3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Obat antibiotik dan obat pencahar dapat menyebabkan diare pada anak. Dikutip dari WebMD, ada penelitian yang menyatakan bahwa cara minum antibiotik yang keliru dapat menghilangkan koloni bakteri baik di usus.
Jika antibiotik adalah penyebab diare
pada anak Anda, pastikan segera hubungi dokter anak. Jangan langsung
hentikan atau kurangi dosisnya sendiri. Dokter dapat mengurangi dosis,
mengubah resep obat antibiotik anak, atau mengganti dengan antibiotik lain.
4. Alergi makanan
Gejala diare dan muntah pada anak bisa disebabkan karena ia alergi makanan. Ada
banyak jenis makanan yang berisiko menyebabkan alergi. Namun, makanan
berikut adalah yang paling sering menyebabkan reaksi alergi pada anak:
- Produk susu (termasuk susu, keju, butter, krim susu, dan es krim)
- Telur
- Kacang-kacangan
- Kedelai
- Gandum
Pada anak bayi yang masih menyusu, ia dapat mengalami alergi dari makanan yang ibunya konsumsi. Protein dari makanan yang ibu makan akan terserap ke dalam ASI dan masuk ke dalam tubuh bayi.
5. Kondisi kesehatan tertentu
Beberapa gangguan pencernaan seperti IBS atau irritable bowel syndrome, penyakit Crohn, dan penyakit Celiac juga dapat menjadi penyebab anak mengalami diare. Periksa dan konsultasi ke dokter mengenai kondisi kesehatan lain yang mungkin menyebabkan diare pada anak.
Apa saja gejala diare pada anak?
Gejala diare pada anak kecil umumnya terlihat dari frekuensi BAB yang lebih sering dengan tekstur feses lembek atau cair.
Penting juga bagi orangtua untuk memerhatikan gejala lain yang menyertai diare:
- Anak mengeluh kram atau sakit pada perutnya
- Perut anak kembung
- Anak mengeluh mual dan ingin muntah
- Anak sering kebelet buang air besar
- Suhu tubuhnya meningkat alias demam
- Wajah anak terlihat lesu dan lelah
- Nafsu makan anak berkurang
Namun, gejala diare pada bayi berbeda dari anak usia balita ke atas. Berikut adalah gejala diare pada bayi yang harus orangtua tahu:
- Kencing lebih jarang, bisa dilihat dari popok yang jarang basah
- Bayi rewel dan nangis terus; tapi tidak keluar air mata sewaktu menangis
- Mulut bayi kering
- Bayi terus mengantuk dan lesu
- Kulit bayi tidak kenyal atau elastis seperti biasanya.
Sumber artikel https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/diare/penyebab-gejala-obat-diare-pada-anak/ :