Sikap Tanggung Jawab Yang Dapat Diterapkan Dalam Kehidupan Dengan Mencontoh Kisah Nabi



Sikap Tanggung  Jawab Yang Dapat Diterapkan Dalam Kehidupan Dengan Mencontoh Kisah Nabi Muhammad Saw.

Contoh Akhlak Rasulullah Dalam Kehidupan Sehari-hari – Keimanan yang dimiliki seseorang biasanya digambarkan melalui kepribadiannya, dan salah satu cara untuk mengetahui keimanan seseorang dapat kita lihat dari prilakunya sehari-hari.

Dalam ulasan kali ini, akan dijelaskan sedikit mengenai hubungan keteladanan dan keimanan, dan salah satu contoh akhlak yang bisa kita tiru dalam kehidupan sehari-hari ialah akhlak Rasulullah.

Baginda Rasulullah SAW merupakan sosok yang sangat mulia, dengan kepribadiannya yang sangat baik membuat kita sepatutnya mencontoh apa saja yang sudah dilakukan oleh beliau sehingga beliau begitu dicintai oleh banyak orang.

Kepribadian menggambarkan keimanan seseorang. Kita bisa mengetahui keimanan seseorang melihat dari tingkah laku kesehariannya. Rasulullah sendiri telah menetapkan tujuan pertama dari bi’tsahnya, dan cara yang terang dalam dakwahnya, yaitu dengan sabda beliau yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, :

  انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق

“Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan budi pekerti luhur.”(HR. Bukhari, Abu Daud, dan Hakim)[2]

Pada tulisan ini akan dijelaskan hubungan keimanan dengan keteladanan(uswah).  Namun disini saya lebih memfokuskan masalah keteladanan mengaitkannya dengan akhlak Rasulullah. Karena Rasulullah-lah orang yang berakhlak mulia yang wajib kita tiru perbuatannya.

Hadits tentang akhlak Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang baik

حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ سَمِعْتُ مَسْرُوقًا قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍوحِينَ قَدِمَ مَعَ مُعَاوِيَةَ إِلَى الْكُوفَةِ فَذَكَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَمْ يَكُنْ فَاحِشًا وَلَا مُتَفَحِّشًا وَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَخْيَرِكُمْ أَحْسَنَكُمْ خُلُقًا

“Diriwayatkan dari Hafsh bin ‘Umar, dari Syu’bah, dari Sulaiman, aku mendengar Abu Wa’il,juga aku telah mendengar dari Masruq berkata, ‘Abdullah bin ‘Umar berkata, dan dari Qutaibah, dari Jarir, dari Al-‘A’masy, dari Syaqiq bin Salamah, dari Masruq berkata: kami telah bertemu dengan ‘Abdillah bin ‘Amr dan ketika berangkat dengan Mu’awiyah ke Kufah, kemudian dia menyebut Rasulullah s.a.w.dan berkata: “Rasulullah s.a.w.sama sekali bukanlah orang yang keji dan bukan pula orang yang jahat; dan dia berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda: “sesungguhnya orang paling baik di antara kamu sekalian adalah yang paling baik budi pekertinya.”

Itu semua tidak lain hanya dikarenakan beliau mempunyai kegigihan serta semangat yang tinggi dalam menjalankan tugas dari Allah, juga beliau mempunyai akhlak yang terpuji. Beliaulah sosok manusia sempurna dan dicintai Allah. Dia juga berkehendak agar setiap mukmin menjalani kehidupannya dengan meneladani beliau. Allah s.w.t.berfirman :

ﻟﻘﺪ ﻜﺎﻦ ﻟﻜﻢ ﻓﻲ ﺮﺴﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﺴﻮﺓ ﺤﺳﻧﺔ ﻠﻤﻦ ﻛﺎﻦ ﻴﺮﺠﻮ ﺍﻠﻠﻪ ﻮﺍﻠﻴﻮﻢ ﺍﻵﺨﺮ ﻮﺬﻜﺮ ﺍﻠﻠﻪ ﺨﻴﺮﺍ ﻜﺛﻴﺮﺍ

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suru tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap(rahmat)Allah dan (kedatangan)hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah.”(QS. Al-Ahzab :21)

Ketika Ummul Mukminin ‘Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah s.a.w., ia menjawab :

ﻜﺎﻦ ﺨﻠﻘﻪ ﺍﻠﻘﺮﺍﻦ

“Akhlak Beliau adalah Al-Qur’an.“(H.R. Ahmad)

Masa kanak-kanak Muhammad s.a.w.dihabiskannya di alam pedesaan yang berudara bersih, yaitu di desa Bani Sa’idah. Alam dan pendidikan desa telah memberikan kesan mendalam dalam watak dan kepribadiannya. Tubuhnya menjadi sehat dan kuat, akhlaknya baik dan lidahnya fasih.

Tidak itu saja, kehidupan desa telah membuat beliau menjadi orang yang bertanggung jawab, dan tabah dalam mengahadapi segala penderitaan. Ia semakin terkenal sebagai seorang pemuda hasyimi yang luhur, seorang bangsa Quraisy yang mempunyai kedudukan tinggi, keturunan orang yang terhormat dan disegani di kota Makkah, namun tidak sombong dan tidak pula membanggakan diri.

‘Abdullah bin ‘Amr mengatakan :Rasulullah bukan seorang yang buruk dan berperilaku tidak senonoh. Rasulullah bersabda :

ﺍﻦ ﻤﻥ ﺨﻴﺎﺮﻜﻢ ﺍﺤﺴﻨﻜﻢ ﺨﻠﻘﺎ

“Orang-orang yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang terbaik budi pekertinya.”

“Anas bin Malik mengatakan :”Aku melayani Rasulullah selama sepuluh tahun. Demi Allah, Beliau sama sekali tidak pernah membentak dengan ucapan “husy”, dan tidak pernah pula Beliau menegur “Mengapa engkau berbuat begitu?”, atau kenapa engakau tidak berbuat begitu?”.(H.R. Muslim)

Al-Qur’an merupakan gambaran nyata akan perilaku Rasulullah sebagai manusia terbaik dari sisi akhlak maupun penampilan fisik. Beliau memberi kepada orang yang memboikotnya, memaafkan orang yang menganiayanya, menjalin ikatan dengan orang yang memutuskannya, dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya.

Berikut adalah contoh akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari yang patut untuk kita contoh.

  • Akhlak Rasulullah kepada Istri
Rasulullah bersabda : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada isterinya.”(H.R. Tirmidzi)

”orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang baik akhlaknya dan paling lembut terhadap keluarganya.”(H.R. Bukhari)

Sebagai seorang suami sudah sepantasnya menyadari bahwa dalam pandangan islam sebaik-baiknya seorang lelaki adalah yang lemah dan lembut juga bersikap baik terhadap istrinya. Jadi jika ada suami yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga, terhadap istri ataupun anak anaknya maka jelasnya dia bukan lelaki yang baik dalam pandangan islam.

Memiliki kepribadian yang baik adalah hal utama yang harus dimiliki oleh seorang suami, mengingat dia adalah pemimpin bagi keluarga maka suami bertanggung jawab penuh atas kebaikan dan keburukan yang dilakukan anak dan istrinya. Jadi bila suami ingin memiliki anak dan istri yang baik dlam pandalngan islam, maka terlebih dahulu yang harus dia perbaiki adalah akhlaknya terhadap keluarganya yaitu istri dan anaknya.

  • Akhlak Rasulullah terhadap tetangga
Dalam islam telah ditetapkan hukum bertetangga, menuduhkan hal-hal buruk, serta menjerumuskan tetangga adalah beberapa contoh dari prilaku tidak baik yang tidak selayaknya kita lakukan kepada tetangga kita.

Hal tersebut ada dalam sabda Rasulullah :

ﻮﺍﷲﻻﻴﺆﻤﻦ ﻮﺍﷲﻻﻴﺆﻤﻦ ﻮﺍﷲﻻﻴﺆﻤﻦ ﻗﻴﻝ ﻤﻦ ﻴﺎ ﺮﺴﻮﻝ ﺍﷲ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺬﻱ ﻻﻴﺄﻤﻦﺠﺎﺮﻩﺒﻭﺍﺌﻘﻪ

“Demi Allah, ia tidak beriman. Demi Allah, ia tidak beriman. Demi Allah, ia tidak beriman. Seorang sahabat bertanya :”siapakah wahai Rasul Allah?”, Beliau menjawab :”Orang yang tetangganya tidak merasa aman karena perbuatan jahatnya.”(H.R. Bukhari)

Kita sangat dianjurkan sekali untuk dapat menjaga perasaan hati dari tetangga – tetangga yang ada disekitar kita. Tetangga sebenarnya adalah orang yang sebenarnya  berada paling dekat dengan kita dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam lingkungan sosial. Hari-hari kitapun tidak terlepas dari pertolongan dan bantuan mereka, itulah mengapa wajib bagi kita menjaga hubungan baik dengan tetangga kita.

  • Hubungan antara iman dan keteladanan
Hubungan antara iman dan keteladanan tentu erat kaitannya, orang mukmin yang memiliki akhlak mulia adalah yang imannya sempurna. Begitu juga dengan seseorang yang bersuri tauladan baik, suri tauladan itulah yang dapat menggambarkan kesempurnaan dari iman yang dimilikinya.

Manusia yang paling sempurna dan baik akhlaknya serta patut untuk dijadikan contoh adalah nabi Muhammad SAW. Dari beliaulah kita belajar bagaimana cara kita untuk bersikap kepada sesama, kepada tetangga, kepada pasangan, dan kepada seluruh makhluk Allah yang lainnya.



  • Keteladanan orang tua terhadap anak
Sering kali kita mendengar orang mengatakan “si Fulan adalah murid teladan”. Dari sini dapat diartikan bahwa Fulan adalah anak yang harus ditiru atau dijadikan sebagai contoh. Teladan menunjukkan makna yang positif.

Keteladanan merupakan salah satu proses untuk membentuk akhlak seseorang. Melalui keteladanan(Qudwah,Uswah). Orang tua dan guru yang biasa memberikan keteladanan mengenai perilaku baik, maka biasanya akan ditiru oleh anak-anaknya dan muridnya dalam mengembangkan perilaku mereka.

Tidaklah berlebihan jika Imam Al-Ghazali pernah mengibaratkan bahwa orang tua itu seperti cermin bagi anak-anaknya. Artinya, perilaku orang tua biasanya akan ditiru oleh anak-anaknya. Karena dalam diri anak-anak terdapat kecendrungan suka meniru (hubbu altaqlid).[3]

  • Kesimpulan
Untuk meneladani seseorang hendaklah kita mengetahui banyak tentang kepribadian dirinya. KIta bisa membaca beberap sifat yang dimiliki Nabi muhammad SAW hingga beliau dijuliki fathonah, tabligh, amanah, dan siddiq.

Manusia yang paling sempurna dan paling baik budi pekertinya dan yang paling patut untuk dijadikan suri tauladan adalah nabi Muhammad s.a.w. Beliaulah yang mengajarkan kepada kita bagaimana bersikap kepada sesama dan kepada tetangga serta kepada orang tua serta kepada makhluk Allah yang lainnya.

Hubungan iman dengan keteladanan sangat erat kaitannya.Orang mukmin yang berakhlak mulia adalah yang sempurna imannya.

0 Response to "Sikap Tanggung Jawab Yang Dapat Diterapkan Dalam Kehidupan Dengan Mencontoh Kisah Nabi"

Post a Comment

Ingin Berdonasi Kepada Kami? Anda bisa menyalurkan donasi anda melalui PULSA/GOPAY/OVO CASH Kepada Nomor Team Kami Yaitu ( 0823-7775-4543 ) "Ayokmoco.com"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel