Kesepakatan Perang Perdagangan Dinanti
Thursday, May 09, 2019
Edit
Para pejabat perdagangan China menuju ke Washington untuk negosiasi pembicaraan, Kamis (9/5). Mereka bermaksud "membuat kesepakatan" perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Presiden AS Donald Trump menghidupkan kembali harapan untuk keberhasilan negosiasi yang tampaknya digantung. "China baru saja memberi tahu kami bahwa mereka (Wakil Perdana Menteri) sekarang datang ke AS untuk membuat kesepakatan," kata Trump di Twitter, merujuk utusan perdagangan utama Liu He.
"Kita akan melihat tetapi saya sangat senang dengan tarif bea masuk lebih dari US$ 100 miliar per tahun mengisi pundi-pundi AS. Bagus untuk AS, tidak baik untuk China!"
Setelah hampir mencapai kesepakatan perdagangan dengan China, Presiden Trump pekan ini tiba-tiba mengumumkan tarif bea masuk kepada importir AS senilai US$ 200 miliar pada impor barang China. Kebijakan menaikkan bea masuk itu akan diterapkan akhir pekan ini.
Kondisi tersebut kembali mengguncang perekonomian global dari sebelumnya yang mulai pulih. Trump dalam cuitannya mengatakan, AS nyaman dengan kesepakatan baru atau dengan pilihan tetap menaikkan bea masuk tersebut.
Menyusul pengumuman tarif, pasar saham di seluruh dunia merosot selama dua hari perdagangan. Bursa Wall Street masih merah setelah pukul 13.00 waktu setempat pada Rabu tetapi bergerak lebih tinggi.
Investor yang khawatir tentang kabar itu memindahkan dana mereka dari saham ke obligasi pemerintah, emas, atau yen Jepang. Semua aset itu dianggap safe haven yang menarik di saat ketidakpastian perekonomian.
"Kami dalam mode penghindaran risiko di pasar karena investor mempersiapkan prospek tarif bea masuk akhir pekan ini dibandingkan kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia," kata Craig Erlam, seorang analis dari OANDA.
Beberapa analis mengatakan, mereka tidak dapat mengesampingkan Trump akan membatalkan kenaikan tarif bea masuk sebelum tarif baru menjadi kenyataan, tetapi sebagian besar investor memainkannya dengan aman.
"Fakta ini bisa menjadi lebih dari sekadar janji tawar menawar tidak dapat diabaikan," kata James Hughes, kepala analis pasar di AxiTrader. "Perkembangan dalam beberapa hari mendatang bisa melihat volatilitas tetap terjaga."
Setelah diperdagangkan sebagian besar lebih rendah, beberapa pasar saham Eropa berhasil ditutup lebih stabil pada sore hari. Namun, ada sedikit keraguan investor tidak punya keinginan berburu saham murah.
Beijing menegaskan akan tetap mengirim negosiator utama ke perundingan di AS pada Kamis dan Jumat. Namun para pengamat mengatakan, kepercayaan telah hancur, dengan ketidakpastian mendominasi menjelang pertemuan berisiko tinggi tersebut.