Pengertian Puisi, Ciri-ciri, Jenis dan Unsur Puisi


Pengertian Puisi, Ciri-ciri, Jenis dan Unsur Puisi
Apa itu Puisi? sebuah karya sastra berwujud tulisan yang didalamnya terkandung irama, rima, ritma dan lirik dalam setiap baitnya. Umumnya unsur diatas puisi juga memiki makna dan dapat mengungkapkan perasaan dari sang penyair yang dikemas dalam bahasa imajinatif dan disusun menggunakan struktur bahasa yang padat penuh makna. Puisi merupakan karya seni berupa tulisan yang menggunakan kualitas estetika (keindahan bahasa) sehingga berfokus pada bunyi, irama, dan penggunaan diksi.

Berdasarkan jenisnya puisi dapat dibagi menjadi dua jenis yakni puisi baru dan pusi lama. Masing masing jenis puisi tersebut tentunya juga memiliki ciri-ciri dan struktur yang berbeda pula antara puisi baru dan puisi lama. Pada artikel kali ini materi belajar akan memberikan materi tentang pengertian puisi, ciri-ciri, struktur, jenis, unsur, dan contoh puisi

Pengertian puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Dalam puisi, kita dapat mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah. Hanya saja kamu jarang menyadarinya bahwa itu adalah puisi.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
  1. Menurut Sumardi mengatakan bahwa puisi merupakan karya sastra dengan bahasa yang dipersingkat, dipadatkan bahasanya dan diberi irama sesuai bunyi yang padu dengan pemilihan kata kiasan yang bersifat imajinatif.
  2. Menurut herman waluyo yang menyebut bahwa pengertian puisi merupakan karya sastra tertulis yang paling awal ditulis manusia dalam sejarah.
  3. Menurut Thomas Carlye "Pengertian puisi adalah ungkapan pikiran yang disampaikn secara musikalisasi".
Berdasarkan pengertian puisi menurut para ahli di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian puisi secara umum adalah sebuah karya sastra yang mengandung unsur irama, ritma, diksi, llirik dan menggunakan kata kiasan dalam setiap baitnya untuk menciptakan estetika bahasa yang padu.

Unsur-unsur Pembentukan PUISI
  • Majas Dan Irama
Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan. Majas yang biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas paralelisme, majas metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan.

Irama (musikalitas)
adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.
  • Penggunaan Kata-kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair. Kata-kata dalam puisi memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Kata-kata itu merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.
  • Kata-kata Berlambang
Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami umum.
  • Pengimajinasian dalam Puisi
Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).

Struktur Batin Puisi
  1. Tema: Tema merupakan unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Tanpa tema yang jelas tentunya akan menghasilkan puisi yang tidak jelas maknanya.
  2. Nada: Nada berkaitan dengan sikap penyair terhadap pembacanya. Umumnya nada yang digunakan akan bervariasi seperti nada sombong, nada tinggi, nada rendah dan lain sebagainya.
  3. Amanat: Amanat merupakan pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung.
Struktur Fisik Puisi
  1. Tipografi: Tipografi merupakan bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan, dan tidak memiliki pengaturan baris hingga pada baris puisi yang tidak selalu diawali huruf besar (kapital) dan diakhiri dengan tanda titik. Namun hal semacam ini dapat menentukan pemaknaan dari suatu puisi.
  2. Diksi: Diksi adalah pemilihat kata yang digunakan oleh sang penyair didalam puisinya. Karena puisi bersifat memiliki bahasa yang padat maka pemilihan kata yang sesuai dan mengandung makna harus dilakukan. Pemiilihan kata dilakukan dengan mempertimbangkan irama, nada, dan estetika (keindahan bahasa).
  3. Imaji: Imaji atau yang lebih kerap disebut denganimajinasi merupakan unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia, seperti imaji penglihatan, imaji suara dan lain sebagainya. Penggunaan imaji bertujuan agar pembaca maupun pendengar dapat berimajinasi atau membayangkan bahkan merasakan apa yang dirasakan oleh penyair.
  4. Kata Konkret: kata konkret adalah kata yang memungkinkan terjadinya imaji, Kata konkret seperti permata senja dapat berati pantai atau tempat yang sesuai untuk melihat datangnya senja. Kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji.
  5. Gaya Bahasa: Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang bersifat seolah olah menghidupkan  dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Umumnya gaya bahasa yang digunakan pada puisi berbentuk majas seperti majas metafora, simile, anafora, paradoks dan lain sebagainya.
  6. Irama/Rima: Irama atau rima adalah persamaan bunyi di awal, tengah maupun akhir puisi.
Ciri-Ciri Puisi Baru
  1. Bersifat simetris atau memiliki bentuk rapih.
  2. Memiliki sajak yang teratur.
  3. Lebih menggunakan sajak syair, atau pola pantun.
  4. Umumnya berbentuk empat seuntai.
  5. Terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
  6. Disetiap gatara terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.
Jenis-Jenis Puisi Baru
Puisi baru sendiri dapat dikatogerikan menjadi 2 macam yakni berdasarkan isi dan berdasarkan bentuk :

Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
  1. Balada: adalah puisi yang berisi tentang sebuah cerita atau kisah.Himne: adalah puisi pujian atau pujuaan yang ditujukan kepada Tuhan, Negara, atau sesuatu yang dianggap begitu penting dan sakral.
  2. Romansa: adalah puisi yang mengungkapkan perasaan yang umunya menimbulkan efek romantisme.
  3. Ode: adalah puisi yang bersifat memberikan sanjungan kepada orang yang sangat berjasa. Umumnya ode diberikan kepada orang tua, pahlawan, dan orang orang besar.
  4. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
  5. Elegi: adalah puisi yang mengungkapkan kesedihan atau tangisan berupa ratapan diri sendiri, atau meratapi suatu peristiwa.
  6. Satire: adalah puisi yang didalamnya mengandung unsur sindiran atau kritikan terhadap seseorang atau sesuatu.
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya
  1. Distikon: adalah puisi dimana hanya terdapat dua baris saja pada setiap baitnya atau sering disebut puisi dua seuntai.
  2. Terzina: adalah puisi yang memiliki tiga baris dalam setiap baitnya atau disebut puisi tiga seuntai.
  3. Kuatrain: adalah puisi dimana terdapat empat baris kalimat disetiap baitnya atau disebut dengan puisi empat seuntai.
  4. Kuint: adalah puisi yang memiliki lima baris kalimat dalam setiap baitnya atau di sebut puisi lima seuntai.
  5. Sektet: adalah puisi yang memiliki enam baris kalimat di setiap baitnya atau dsebut puisi enam seuntai.
  6. Septime: adalah puisi yang memiliki tujuh baris kalimat di setiap baitnya atau disebut dengan puisi tujuh seuntai.
  7. Oktaf: adalah puisi yang memiliki delapan baris kalimat di setiap baitnya atau disebut dengan puisi delapan seuntai.
  8. Soneta: Soneta merupakan puisi paling terkenal di kalangan penyair karena terkesan susah untuk diciptakan dan merupakan sebuah tantangan bagi seorang penyair. Soneta sendiri erupakan jenis buisi baru yang memiliki empat belas baris kalimat yang terbagi menjadi empat bait dimana dua bait pertama mengandung empat baris dan dua baris terakhir mengandung tiga baris.
Puisi Lama
Pengertian puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat erat dengan kaidah dan aturan-aturan penulisan yang berlaku seperti:
  1. Jumlah kata yang terdapat pada satu baris.
  2. Jumlah baris kalimat yang terdapat dalam satu bait.
  3. Sajak atau rima.
  4. Banyaknya suku kata.
  5. Penggunaan irama.
Ciri-Ciri Puisi Lama
  1. Tidak diketahui siapakah nama pengarang dari puisi tersebut.
  2. Merupakan sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut.
  3. Sangat terikat dengan kaidah dan aturan-aturan yang masih berlaku seperti gaya bahasa, diksi, rima, intonasi dan sebagainya.
Jenis-Jenis Puisi Lama
  1. Mantra: adalah ucapan yang dianggap sakral dan memiliki kekuatan gaib, umumnya antra digunakan dalam upacara tertentu seperti mantra yang digunakan untuk menolak datangnya hujan dan sebaliknya.
  2. Pantun: adalah jenis puisi lama yang masih bertahan sampai sekarang ini. puisi ini memiliki sajak a-a-a-a atau a-b-a-b yang setiap baitnya terdiri dari empat atau delapan baris. Pantun dapat bedakan berdasarkan temanya yakni: pantun jenaka, Pantun anak, Pantun kehidupan dan sebagainya. 
  3. Talibun: adalah pantun yang memiliki jumlah baris yang selalu genap dalam setiap baitnya. biasanya terdiri dari enam, delapan, sepuluh baris maupun kelipatan dua lainnya.
  4. Syair: adalah puisi atau karya sastra dari arab yang memiliki sajak a-a-a-a. Biasanya syair menceritakan sebuah kisah dan didalamnya akan terkadung amanat.
  5. Karmina: adalah pantun yang sangat pendek atau biasa disebut dengan pantun kilat.Gurindam: adalah puisi yang hanya terdapat dua baris kalimat saja dalam setiap baitnya, memiliki sajak a-a-a-a dan memiliki nasehat atau amanat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel