Pengertian dan Sejarah Seni Kaligrafi Islam
Tuesday, January 01, 2019
Edit
Pengertian Seni Kaligrafi dan Sejarah Kaligrafi Agama Isalam ( Thatt ). Kaligrafi adalah seni lukis yang berkemvang dalam islam dengan menggunKn huruf arab sebagai materi . walaupun tulisan arab dalam islam bentuknya sederhan telah dikenal sebelum islam . tetapi ditangan orang islamlah tulisam tsb mengalami perkembangan pesat dengan digunakannya sebagai medium tulisan utama untuk penyebaran agama islam .
Tulisan arab kelihatannya merupakan produk budaya dalam masyarat arabia . hal ini menjadi lebih jelas diperhatikan bahwa studi paleografi tentang tulisan tulisan kunonyang digunakan di sekitar arabia termasuk nabatia . siria dan mosopotamia tidak menunjukkan adanya hubungan yang jelas dengan tulisan arab bahkam tulisa arab berasal dari tulisan nabatiah telah di bantai oleh pakar'pakar paleografi tentang nabatia . memang sulit untuk menentukan lokuz yang tepat baik Hirah. mekkah maupun kawasan yaman ssbagai tempat perkembangan tulisan arab dini .
Kedatangan islam mendorong perkembangan tulisan arab sejak awal nabi telah menyadari pentingnya perekaman wahyu Qur'an dalam naskah. Tentunya para naskah yang di kerjakan para pungkitnya didalam mekkah adalah bertuliskan arab .
Kaligrafi adalah tulisan seni yang dihormati dari berbagai macam seni rupa Islam, kaligrafi merupakan alat untuk pelestarian Al-qur’an. Ungkapan kaligrafi diambil dari kata Latin ”kalios” yang berarti indah dan, ”graph” yang berarti tulisan atau aksara. Arti seutuhnya kata kaligrafi adalah : kepandaian menulis indah, atau tulisan yang indah. Bahasa Arab sendiri menyebut khat yang berarti garis atau tulisan indah.
Ungkapan kaligrafi (Calligraphy), secara etimolgis berasal dari bahasa Yunani yaitu Kalios yang berarti indah dan graphia yang berarti coretan atau tulisan, dan disebutlah dengan tulisan indah. Kaligrafi ditemukan pertama kali di Mesir. Kemudian kaligrafi tersebar ke Asia, Eropa, dan telah mengalami perubahan. Akar kaligrafi Arab (kaligrafi Islam) adalah tulisan hieroglif Mesir (Kanaan, Semit) lalu, terpecah menjadi khat Feniqi (Fenisia) yang terpecah lagi menjadi Arami (Aram) dan Musnad (kitab yang memuat segala macam hadits).
Sepeninggal nabi pengunaan tulisan arab mengalami kemajuan pesat . terutama di tulisan teks agama dan berlakunya bahasa arab sebagai bahasa asministrasi diseluruh wilayah kekhalifaan umayyah kelima . Disekitar masa abad pertama Hijrah . tulisan arab sudah memiliki pembeda antara huruf ba' ta ' dan sa . kemudian tanda vokal fatha . dommah . dan kasrah bahkan pada masa pemerintahan walid bin abdul malik (715/96H) semacam kaligrafi arab awal telah muncul dengan tulisannya sebagai kutipan berhuruf arab awalntelah muncul dengan tulisan berbagai kutipan berhuruf arab pada dinding Qubbat as sahra di Rait al Maqdis yang megah itu.
Contoh Seni Kaligrafi yang ada di indonesia seperti makam makam yaitu :
Beragam pendapat dikemukakan, tentang siapa yang mula- mula menciptakan kaligrafi. Untuk mengetahuinya cerita-cerita keagamaan adalah yang paling dapat dijadikan pegangan. Para pekabar dari Arab atau Muarrikh mencatat, bahwa Nabi Adam As lah yang pertama kali mengenal kaligrafi. Pengetahuan tersebut datang dari Allah SWT sendiri melalui wahyu. “Allah mengajari Adam pengetahuan tentang semua nama”, seperti yang diterangkan dalam al Qur’an (Surat Al Baqarah, ayat 31). Dikatakan, bahwa 300 tahun sebelum wafatnya, Adam menulis di atas lempengan tanah yang selanjutnya dibakar menjadi tembikar. Setelah bumi dilanda banjir di zaman Nabi Nuh As dan air sudah surut, setiap bangsa atau kelompok turunan mendapatkan tembikar bertulisan tersebut.
Dalam sejarah peradaban Islam, seni tulis huruf Arab yang isinya berupa potongan ayat Alqur’an atau Hadits Nabi SAW ini mempunyai tempat yang sangat istimewa. Setiap muslim percaya bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh Allah Swt ketika menurunkan Al-qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Bahasa ini juga digunakan dalam seluruh tata peribadatan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Karena di dalam ajaran Islam lukisan berupa mahluk hidup adalah termasuk sesuatu yang dilarang, maka kaum muslimin mengeskpresikan gairah seninya antara lain lewat seni kaligrafi ini. Karya-karya kaligrafi ini banyak menjadi hiasan di banyak bidang, mulai dari bangunan, koin, seni dekoratif, permata, tekstil, senjata sampai manuskrip.
Kebangkitan baca tulis kaum muslimin dimulai sejak tahun 2 Hijriyah ketika Rasulullah mewajibkan kepada tawanan perang yang tidak mampu membayar tebusan untuk mengajari baca tulis kepada orang muslimin. Pada masa itu kaligrafi masih menggunakan Khat Kufi ( khat yang berbentuk siku) yang merupakan kaligrafi paling tua. Kufi saat itu masih belum mepunyai tanda baca sampai pada zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib tulisan tersebut mempunyai tanda baca dengan sempurna.
Pada masa kekhalifahan Bani Umayyah mulai timbul ketidakpuasan terhadap khat kufi yang dianggap terlalu kaku dan sulit digoreskan, sehingga dimulailah perumusan tulisan yang lebih lembut dan mudah digoreskan. Meskipun sebenarnya Bahasa Arab telah berkembang jauh sebelum Islam lahir, tetapi bahasa ini menyebar dengan cepat sejalan dengan perkembangan agama Islam.
Khalifah Abdul Malik (685-705 M) dari Bani Umayyah membuat sebuah keputusan politik yang sangat penting dalam bidang ini yaitu dengan menetapkan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi seluruh wilayah Islam, meskipun pada awalnya Bahasa Arab bukan bahasa yang dipakai di wilayah-wilayah tersebut.Perumusan tersebut menghasilkan beberapa jenis tulisan yaitu, Khat Tumar, Jalil, Nisf, Tsulus dan Tsulusain. Tokoh kaligrafi saat itu yangterkenal adalah Qutbah al-Muharrir.
Pada awalnya, kaligrafi Islam banyak ditulis di atas kulit atau daun lontar. Penemuan kertas di Cina pada pertengahan abad 9 M berperan cukup besar dalam perkembangan seni ini, kertas harganya relatif lebih murah, cukup melimpah, mudah dipotong dan dari sisi teknik pewarnaan lebih mudah daripada bahan-bahan yang dipakai sebelumnya.
Ibnu Muqla (886-940 M) adalah salah seorang kaligrafer terbaik pada masa awal perkembangan seni kaligrafi Islam. Dia mengembangkan prinsip-prinsip geometris dalam kaligrafi Islam yang kemudian banyak digunakan oleh para kaligrafer yang datang sesudahnya, dia juga berperan mengembangkan tulisan kursif yang di kemudian hari dikenal sebagai gaya Naskh yang banyak dipakia untuk menulis mushaf Alqur’an.
Pengembangan kaligrafi terus dikembangkan sampai pada zaman Bani Abbasiyah sehingga muncul kaligrafi yang merupakan gaya baru ataupun modifikasi gaya lama seperti, Khat khafif Tsulus, Khafif Tsulusain, Riyasi dan al-Aqlam as-Sittah (Tsulus, Naskhi, Muhaqqaq, Raihani, Riq’ah dan Tauqi). Adapun tokoh-tokoh kenamaan pada masa ini adalah Ibnu Muqlah, Ibnu Bauwab dan Yaqut al-Musta’tsimi.
Abad ke-13, di mana bersama Yaqut, adalah abad kehancuran dan pembangunan kembali di negeri Islam Timur. Penghancuran itu terjadi akibat serbuan Jengis Khan (1155-1227) dan pasukan Mongolnya, dan memuncak dengan ditaklukannya Bagdad oleh putranya Hulagu pada tahun 1258 dan kejatuhan terakhir kekhalifahan Abbasiyyah.
Pembangunan kembali hampir secara langsung oleh pemantapan kekuasaan Mongol, dan putera Hulagu, Abaga (1265-82), adalah penguasa pertama yang memberikan gelas Il- Khan (penguasa Suku) bagi dinasti baru tersebut.
Adalah sangat menakjubkan bahwa Islam mampu, setelah dihancurkan sedemikian rupa, bangkit kembali dan meneruskan vitalitasnya yg tak pernah berkurang. Kurang dari setengah abad setelah kehancuran Bagdad, Islam memperoleh kemenangan atas penakluknya yang kafir, sebab, tidak hanya buyut Hulagu, Ghazan (1295-1305) memeluk Islam, melainkan dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama resmi seluruh negeri yang diperintahnya.
Di antara semua perwujudan seni budaya Islam di Indonesia, agaknya seni kaligrafi berada pada kedudukan yang sangat menentukan. Sebab kaligrafi merupakan bentuk seni kebudayaan Islam yang untuk pertama kali ditemukan di Indonesia. Kaligrafi menandai bahwa Islam telah masuk di Indonesia. Ini dibuktikan dari hasil penelitian tentang arkeologi kaligrafi Islam di Indonesia yang di lakukan oleh Dr. Hasan Muarif Ambary. Menurutnya setelah mengkaji secara etikgrafis, telah berkembang kaligrafi gaya Kufi (abad IX-XV M), gaya Sulus dan Nasta’lik (abad XII- XIX M) serta gaya kontemporer lain (sejak abad XIX sampai beberapa abad kemudian).
Data-datanya ditemukan pada batu nisan, makam raja-raja Islam Aceh, kompleks makam di Troloyo, Mojokerto, Keraton, Cirebon, Mataram, Ternate, Jawa, Madura, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Namun dalam kesenian kaligrafi itu sendiri memiliki rumus–rumus kaligrafi yang paling banyak digunakan, mencakup bentuk-bentuk huruf tunggal, gaya sambung, kemudian mengolahnya menjadi rangkaian kata-kata atau kalimat.
Sekian artikel terkait Pengertian dan Sejarah Seni Kaligrafi Islam. Semoga bisa memberikan wawasan dan informasi terkait kaligrafi islam.
Kedatangan islam mendorong perkembangan tulisan arab sejak awal nabi telah menyadari pentingnya perekaman wahyu Qur'an dalam naskah. Tentunya para naskah yang di kerjakan para pungkitnya didalam mekkah adalah bertuliskan arab .
Kaligrafi adalah tulisan seni yang dihormati dari berbagai macam seni rupa Islam, kaligrafi merupakan alat untuk pelestarian Al-qur’an. Ungkapan kaligrafi diambil dari kata Latin ”kalios” yang berarti indah dan, ”graph” yang berarti tulisan atau aksara. Arti seutuhnya kata kaligrafi adalah : kepandaian menulis indah, atau tulisan yang indah. Bahasa Arab sendiri menyebut khat yang berarti garis atau tulisan indah.
Ungkapan kaligrafi (Calligraphy), secara etimolgis berasal dari bahasa Yunani yaitu Kalios yang berarti indah dan graphia yang berarti coretan atau tulisan, dan disebutlah dengan tulisan indah. Kaligrafi ditemukan pertama kali di Mesir. Kemudian kaligrafi tersebar ke Asia, Eropa, dan telah mengalami perubahan. Akar kaligrafi Arab (kaligrafi Islam) adalah tulisan hieroglif Mesir (Kanaan, Semit) lalu, terpecah menjadi khat Feniqi (Fenisia) yang terpecah lagi menjadi Arami (Aram) dan Musnad (kitab yang memuat segala macam hadits).
Sepeninggal nabi pengunaan tulisan arab mengalami kemajuan pesat . terutama di tulisan teks agama dan berlakunya bahasa arab sebagai bahasa asministrasi diseluruh wilayah kekhalifaan umayyah kelima . Disekitar masa abad pertama Hijrah . tulisan arab sudah memiliki pembeda antara huruf ba' ta ' dan sa . kemudian tanda vokal fatha . dommah . dan kasrah bahkan pada masa pemerintahan walid bin abdul malik (715/96H) semacam kaligrafi arab awal telah muncul dengan tulisannya sebagai kutipan berhuruf arab awalntelah muncul dengan tulisan berbagai kutipan berhuruf arab pada dinding Qubbat as sahra di Rait al Maqdis yang megah itu.
Contoh Seni Kaligrafi yang ada di indonesia seperti makam makam yaitu :
- Makam Maulan Malik Ibrahim tahun 1419M Gresik Jawa Timur
- Nisan Makam Sultan Malik As Salih di samudra pada tahun 1297M kabupaten aceh
Contoh masjid kuno yang ada diindonesia dengan corak islam yang sangat kuat
- Masjid Demak
- Masjid Agung Banten
- Masjid Kudus
- Masjid di Aceh
- Masjid di pulau penyengat Riau
Sejarah Seni Kaligrafi Agama Islam di Indonesia
Beragam pendapat dikemukakan, tentang siapa yang mula- mula menciptakan kaligrafi. Untuk mengetahuinya cerita-cerita keagamaan adalah yang paling dapat dijadikan pegangan. Para pekabar dari Arab atau Muarrikh mencatat, bahwa Nabi Adam As lah yang pertama kali mengenal kaligrafi. Pengetahuan tersebut datang dari Allah SWT sendiri melalui wahyu. “Allah mengajari Adam pengetahuan tentang semua nama”, seperti yang diterangkan dalam al Qur’an (Surat Al Baqarah, ayat 31). Dikatakan, bahwa 300 tahun sebelum wafatnya, Adam menulis di atas lempengan tanah yang selanjutnya dibakar menjadi tembikar. Setelah bumi dilanda banjir di zaman Nabi Nuh As dan air sudah surut, setiap bangsa atau kelompok turunan mendapatkan tembikar bertulisan tersebut.
Dalam sejarah peradaban Islam, seni tulis huruf Arab yang isinya berupa potongan ayat Alqur’an atau Hadits Nabi SAW ini mempunyai tempat yang sangat istimewa. Setiap muslim percaya bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh Allah Swt ketika menurunkan Al-qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Bahasa ini juga digunakan dalam seluruh tata peribadatan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Karena di dalam ajaran Islam lukisan berupa mahluk hidup adalah termasuk sesuatu yang dilarang, maka kaum muslimin mengeskpresikan gairah seninya antara lain lewat seni kaligrafi ini. Karya-karya kaligrafi ini banyak menjadi hiasan di banyak bidang, mulai dari bangunan, koin, seni dekoratif, permata, tekstil, senjata sampai manuskrip.
Kebangkitan baca tulis kaum muslimin dimulai sejak tahun 2 Hijriyah ketika Rasulullah mewajibkan kepada tawanan perang yang tidak mampu membayar tebusan untuk mengajari baca tulis kepada orang muslimin. Pada masa itu kaligrafi masih menggunakan Khat Kufi ( khat yang berbentuk siku) yang merupakan kaligrafi paling tua. Kufi saat itu masih belum mepunyai tanda baca sampai pada zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib tulisan tersebut mempunyai tanda baca dengan sempurna.
Pada masa kekhalifahan Bani Umayyah mulai timbul ketidakpuasan terhadap khat kufi yang dianggap terlalu kaku dan sulit digoreskan, sehingga dimulailah perumusan tulisan yang lebih lembut dan mudah digoreskan. Meskipun sebenarnya Bahasa Arab telah berkembang jauh sebelum Islam lahir, tetapi bahasa ini menyebar dengan cepat sejalan dengan perkembangan agama Islam.
Khalifah Abdul Malik (685-705 M) dari Bani Umayyah membuat sebuah keputusan politik yang sangat penting dalam bidang ini yaitu dengan menetapkan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi seluruh wilayah Islam, meskipun pada awalnya Bahasa Arab bukan bahasa yang dipakai di wilayah-wilayah tersebut.Perumusan tersebut menghasilkan beberapa jenis tulisan yaitu, Khat Tumar, Jalil, Nisf, Tsulus dan Tsulusain. Tokoh kaligrafi saat itu yangterkenal adalah Qutbah al-Muharrir.
Pada awalnya, kaligrafi Islam banyak ditulis di atas kulit atau daun lontar. Penemuan kertas di Cina pada pertengahan abad 9 M berperan cukup besar dalam perkembangan seni ini, kertas harganya relatif lebih murah, cukup melimpah, mudah dipotong dan dari sisi teknik pewarnaan lebih mudah daripada bahan-bahan yang dipakai sebelumnya.
Ibnu Muqla (886-940 M) adalah salah seorang kaligrafer terbaik pada masa awal perkembangan seni kaligrafi Islam. Dia mengembangkan prinsip-prinsip geometris dalam kaligrafi Islam yang kemudian banyak digunakan oleh para kaligrafer yang datang sesudahnya, dia juga berperan mengembangkan tulisan kursif yang di kemudian hari dikenal sebagai gaya Naskh yang banyak dipakia untuk menulis mushaf Alqur’an.
Pengembangan kaligrafi terus dikembangkan sampai pada zaman Bani Abbasiyah sehingga muncul kaligrafi yang merupakan gaya baru ataupun modifikasi gaya lama seperti, Khat khafif Tsulus, Khafif Tsulusain, Riyasi dan al-Aqlam as-Sittah (Tsulus, Naskhi, Muhaqqaq, Raihani, Riq’ah dan Tauqi). Adapun tokoh-tokoh kenamaan pada masa ini adalah Ibnu Muqlah, Ibnu Bauwab dan Yaqut al-Musta’tsimi.
Abad ke-13, di mana bersama Yaqut, adalah abad kehancuran dan pembangunan kembali di negeri Islam Timur. Penghancuran itu terjadi akibat serbuan Jengis Khan (1155-1227) dan pasukan Mongolnya, dan memuncak dengan ditaklukannya Bagdad oleh putranya Hulagu pada tahun 1258 dan kejatuhan terakhir kekhalifahan Abbasiyyah.
Pembangunan kembali hampir secara langsung oleh pemantapan kekuasaan Mongol, dan putera Hulagu, Abaga (1265-82), adalah penguasa pertama yang memberikan gelas Il- Khan (penguasa Suku) bagi dinasti baru tersebut.
Adalah sangat menakjubkan bahwa Islam mampu, setelah dihancurkan sedemikian rupa, bangkit kembali dan meneruskan vitalitasnya yg tak pernah berkurang. Kurang dari setengah abad setelah kehancuran Bagdad, Islam memperoleh kemenangan atas penakluknya yang kafir, sebab, tidak hanya buyut Hulagu, Ghazan (1295-1305) memeluk Islam, melainkan dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama resmi seluruh negeri yang diperintahnya.
Seni Kaligrafi di Indonesia
Di antara semua perwujudan seni budaya Islam di Indonesia, agaknya seni kaligrafi berada pada kedudukan yang sangat menentukan. Sebab kaligrafi merupakan bentuk seni kebudayaan Islam yang untuk pertama kali ditemukan di Indonesia. Kaligrafi menandai bahwa Islam telah masuk di Indonesia. Ini dibuktikan dari hasil penelitian tentang arkeologi kaligrafi Islam di Indonesia yang di lakukan oleh Dr. Hasan Muarif Ambary. Menurutnya setelah mengkaji secara etikgrafis, telah berkembang kaligrafi gaya Kufi (abad IX-XV M), gaya Sulus dan Nasta’lik (abad XII- XIX M) serta gaya kontemporer lain (sejak abad XIX sampai beberapa abad kemudian).
Data-datanya ditemukan pada batu nisan, makam raja-raja Islam Aceh, kompleks makam di Troloyo, Mojokerto, Keraton, Cirebon, Mataram, Ternate, Jawa, Madura, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Namun dalam kesenian kaligrafi itu sendiri memiliki rumus–rumus kaligrafi yang paling banyak digunakan, mencakup bentuk-bentuk huruf tunggal, gaya sambung, kemudian mengolahnya menjadi rangkaian kata-kata atau kalimat.
Sekian artikel terkait Pengertian dan Sejarah Seni Kaligrafi Islam. Semoga bisa memberikan wawasan dan informasi terkait kaligrafi islam.